Bagaimana Proses Menstruasi Pada Wanita Setiap Bulannya? Yuk Simak Penjelasannya
Menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim yang dipersiapkan untuk kehamilan. Apabila tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma, maka wanita akan mengalami proses menstruasi setiap bulannya. Namun, setiap wanita mempunyai siklus haid yang berbeda-beda.
Umumnya, siklus haid terjadi selama 28 hari, dihitung dari hari pertama periode haid saat ini hingga hari pertama periode selanjutnya. Tetapi, normalnya siklus menstruasi terjadi antara 21 – 35 hari. Meski begitu, tidak semua wanita memiliki panjang siklus yang sama. Terkadang siklus bisa datang lebih cepat atau malah lebih lambat, tergantung pada kondisi masing-masing wanita.
Nah, sekarang yuk kita simak penjelasan tentang proses menstruasi. Proses terjadinya menstruasi dibagi ke dalam empat fase, antara lain:
Fase Menstruasi
Apabila tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma, pada fase ini lapisan dinding rahim (endometrium) yang mengandung pembuluh darah, sel-sel dinding rahim dan lendir akan luruh dan keluar melalui vagina.
Fase menstruasi dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi terjadi dan bisa berlangsung selama 4 – 7 hari. Pada fase ini, biasanya wanita akan merasakanya nyeri di perut bagian bawah serta punggung, karena rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.
Fase Folikular
Fase folikular berlangsung sejak hari pertama haid hingga memasuki fase ovulasi. Pada fase ini, ovarium akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Seiring dengan pertumbuhan folikel ovarium, dinding rahim juga akan menebal untuk ‘menyambut’ sel telur yang diharapkan sudah dibuahi oleh sperma.
Biasanya, fase folikular ini terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam siklus menstruasi. Durasi waktu yang dihabiskan pada fase inilah yang menentukan berapa lama siklus menstruasi seorang wanita berlangsung.
Fase Ovulasi
Pada fase ini, folikel akan melepaskan sel telur untuk dibuahi. Nantinya, sel telur yang sudah matang bergerak melalui tuba fallopi dan menuju ke rahim. Sel telur ini hanya bisa bertahan selama 24 jam.
Apabila tidak dibuahi oleh sel sperma, sel telur akan mati. Sebaliknya, jika sel telur berhasil dibuahi sperma maka akan terjadi kehamilan. Fase ovulasi menandai masa subur wanita. Biasanya, ovulasi terjadi sekitar 2 minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai.
Fase Luteal
Setelah fase ovulasi, folikel yang sudah pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum pada fase luteal ini. Korpus luteum menjadi pemicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding endometrium.
Fase ini juga dikenal sebagai fase pramenstruasi, di mana akan ditandai dengan beberapa gejala seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas hingga lebih merasa emosional.
Proses menstruasi tersebut akan terus berputar dan berakhir ketika seorang wanita memasuki masa menopause. Biasanya, menopause terjadi ketika wanita berusia 40 tahun ke atas. Proses menstruasi ternyata juga dipengaruhi oleh beberapa hormon, lho.
Hormon-hormon yang mempengaruhi antara lain hormon estrogen, hormon progesteron, GnRh (Gonadotrophin-releasing hormone), Follicle stimulating hormone (FSH) dan LH (Luteinizing hormone). Proses mentruasi yang normal akan terjadi dengan fase-fase di atas secara teratur setiap bulannya.
Bagi yang mengalami proses menstruasi yang tidak normal, bisa segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Nah, ketika menstruasi, tentu kita tidak mau sampai bocor, bukan?
Solusinya adalah dengan menggunakan produk Charm Body Fit Maxi Wing 23 cm. Teknologi lock wing-nya akan membuat pembalut tidak mudah bergeser, sehingga mencegah bocor. Untuk malam hari, bisa menggunakan Charm Safe Night agar kita lebih merasa nyaman saat tidur.
Informasi lebih lengkapnya bisa dilihat di laman charmgirlstalk.com. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya!