Ayojenius.com
Beranda Pendidikan Penyebab Rasa Minder pada Anak dan Tips Mengatasinya

Penyebab Rasa Minder pada Anak dan Tips Mengatasinya

Apabila berhadapan dengan orang yang lebih hebat atau suatu kondisi yang membuat kita menuntut diri untuk tampil secara maksimal, kadang menghadirkan rasa tidak percaya diri atau minder. Tidak hanya bagi orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami rasa minder.

Akan tetapi, jika anak terlalu minderan, apakah itu ada pengaruhnya dengan pola asuh dari orang tua? Ya, benar. Beberapa orang tua sering kali tidak sadar telah melumpuhkan kepercayaan diri si kecil, dengan menerapkan pola asuh overprotective parenting.

Maksudnya, orang tua akan melindungi atau menjauhkan anak dari kebebasan secara berlebihan. Akibatnya, anak jadi terbiasa dengan perlindungan dari orang tua. Dan ketika beranjak dewasa, mereka akan merasa minder karena tidak terbiasa menghadapi banyak hal sendirian. Ternyata, pola asuh juga bisa menjadi penyebab minder pada anak ya, Bunda. Jika demikian, orang tua mesti menemukan tutorial cara mengatasi rasa minder pada anak.

Kebiasaan Orang Tua yang Membuat Anak Sering Minder

Ada beberapa kebiasaan yang sering orang tua lakukan, atau mungkin Bunda sendiri pernah melakukannya dalam mendidik si kecil. Kebiasaan tersebut pun akhirnya menjadi penyebab minder pada anak. Berikut penjelasannya.

  • Sering memarahi anak. Kurang-kurangi kebiasaan ini ya, Bunda. Karena, anak bisa tertekan dan merasa apa yang mereka lakukan adalah suatu hal yang benar. Dan akhirnya, mereka jadi tidak percaya diri dalam melakukan sesuatu.
  • Menganggap remeh anak. Mungkin, maksud Bunda adalah agar mereka lebih termotivasi menjadi yang lebih baik. Namun, justru kebiasaan sering meremehkan anak inilah yang membuat mereka sering merasa minder.
  • Melarang anak dengan berlebihan. Apabila Bunda terlalu sering melarang anak, mereka akan merasa tertekan dan tidak mengeksplor lebih jauh hal-hal di sekitarnya. Maka, anak jadi lebih sering merasa minder ketika beranjak dewasa.

Tips Agar Anak Tidak Minderan

Jangan Langsung Memarahi

Bunda, anak-anak bisa kok menyerap dengan mudah setiap pesan yang mereka terima, terutama dari orang tuanya. Jadi, jangan langsung memarahi anak ketika mereka terlihat minder.

Karena, anak akan merasa lebih buruk lagi. Mereka jadi menganggap bahwa Bunda tidak bisa memahaminya.

Mengajak Bicara

Penyebab minder pada anak ada beberapa, sehingga Bunda harus mencari tahu tutorial mengatasi dengan bijak. Ajaklah anak berbicara dengan lembut, tanyakan alasan yang membuat mereka jadi merasa tidak percaya diri. Apapun alasan mereka, Bunda harus mendengarkan semua cerita tentang apa yang anak rasakan.

Mengajarkan Cara Menyelesaikan Masalah

Setelah Bunda tahu, alasan anak jadi minder, coba ajarkan mereka cara menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya, anak merasa minder karena ada salah satu temannya yang membuat gambar yang lebih bagus dari punya mereka. Bunda bisa mengajak mereka untuk berlatih membuat gambar bersama yang lebih bagus lagi.

Tanamkan pada anak, bawah tidak apa-apa jika belum bisa mengerjakan tugas sekolah dengan baik. Karena, memang masih dalam proses belajar. Selama anak ingin berusaha lebih rajin lagi, mereka pasti bisa menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Fokus pada Bakat Anak

Bantu anak menemukan kelebihan yang mereka miliki. Bunda bisa mengajak si kecil untuk mencoba hal-hal baru, misalnya dengan mengikuti kursus bahasa atau ikut les renang.  Hal tersebut bisa membantu Bunda untuk menemukan bakat serta kelebihan anak. Jadi, mereka tidak akan minder lagi karena merasa tidak memiliki kelebihan atau bakat.

Biarkan Anak Mengambil Keputusan

Meskipun masih kecil, tidak ada salahnya Bunda mulai melatih anak untuk mengambil keputusan sendiri. Misalkan, saat ingin memakai baju, mintalah mereka untuk memilih sendiri baju yang ingin mereka pakai. Tanyakan juga mengapa memilih baju itu.

Masih ingat bukan jika penyebab minder pada anak karena sering bergantung kepada orang tuanya? Maka, dengan melatih anak mengambil keputusan sejak dini, mereka jadi terbiasa dan tidak selalu bergantung kepada Bunda.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan