Ayojenius.com
Beranda Kesehatan Apa Itu Keloid dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Keloid dan Cara Mengatasinya

Keloid adalah jaringan parut yang tumbuh berlebihan di area kulit yang mengalami luka atau cedera. Biasanya, keloid muncul setelah seseorang mengalami luka seperti bekas jahitan setelah operasi, luka bakar, atau luka akibat jerawat.

Melansir dari Pafikuningan.org, tidak semua orang yang mengalami luka akan mengembangkan keloid. Beberapa faktor seperti genetik, jenis kulit, dan lokasi luka dapat memengaruhi apakah seseorang berisiko mengalami keloid atau tidak.

Keloid umumnya memiliki ciri-ciri berupa benjolan atau tonjolan keras, berwarna merah muda atau keunguan, dan sering kali tumbuh lebih besar dari ukuran luka aslinya. Keloid dapat tumbuh di mana saja di tubuh, tetapi area yang sering terkena adalah dada, bahu, punggung, dan telinga.

Meskipun keloid tidak berbahaya, namun bisa menyebabkan rasa gatal, nyeri, dan bahkan ketidaknyamanan fisik dan emosional bagi sebagian orang.

Penyebab Keloid

Keloid terjadi ketika tubuh menghasilkan kolagen secara berlebihan selama proses penyembuhan luka. Biasanya, kolagen membantu menutup luka dan membentuk jaringan parut. Namun, pada beberapa orang, tubuh menghasilkan terlalu banyak kolagen, yang menyebabkan pembentukan jaringan parut yang menonjol dan membesar.

Faktor genetik memainkan peran besar dalam pembentukan keloid. Jika salah satu anggota keluarga memiliki keloid, maka kemungkinan besar anggota keluarga lainnya juga akan mengalaminya.

Cara Mengatasi Keloid

Meskipun keloid tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, ada beberapa cara yang bisa membantu mengurangi ukurannya atau bahkan menghilangkannya. Berikut ini beberapa metode yang umum digunakan untuk mengatasi keloid:

Perawatan Topikal

Krim atau gel dengan kandungan silikon dapat membantu meratakan dan mengurangi ukuran keloid. Penggunaan perawatan topikal ini dilakukan secara rutin dalam beberapa bulan dan hasilnya bisa bervariasi antara individu. Silikon membantu melembapkan dan mempercepat proses penyembuhan kulit.

Injeksi Steroid

Injeksi steroid adalah salah satu cara yang sering digunakan untuk meredakan peradangan dan mengurangi ukuran keloid. Steroid akan membantu mengurangi produksi kolagen berlebih dan memadatkan jaringan parut sehingga keloid menjadi lebih rata dan kecil.

Cryotherapy (Terapi Pembekuan)

Cryotherapy adalah metode yang menggunakan suhu sangat dingin untuk mengurangi ukuran keloid. Metode ini dapat menyebabkan keloid mengecil, tetapi terkadang bisa menimbulkan perubahan warna pada kulit atau bahkan merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Pembedahan

Pada kasus yang lebih parah, pengangkatan keloid melalui pembedahan bisa dilakukan. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun keloid dihilangkan, ada kemungkinan keloid baru akan tumbuh setelah prosedur ini dilakukan.

Oleh karena itu, pembedahan biasanya diikuti dengan pengobatan lain seperti injeksi steroid untuk mencegah keloid kembali.

Laser Treatment

Perawatan laser dapat membantu meratakan keloid dan mengurangi warna yang mencolok. Terapi laser bekerja dengan cara merangsang produksi kolagen yang lebih sehat, serta mengurangi peradangan di area yang terkena.

Pencegahan Keloid

Pencegahan keloid cukup sulit dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan keloid. Namun, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko pembentukan keloid seperti menghindari trauma atau luka pada kulit yang bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut berlebih.

Selain itu, merawat luka dengan baik dan cepat bisa mencegah pembentukan keloid. Gunakan perban yang steril, hindari gesekan, dan lakukan perawatan luka sesuai petunjuk dokter.

Jika Sobat merasa khawatir atau memiliki keloid yang mengganggu penampilan dan kenyamanan, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman https://pafikuningan.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan